Banyak orang beralih untuk menggunakan kartu kredit untuk transaksi karena praktis untuk digunakan. Namun, banyaknya kasus mengenai pembengkakan tagihan yang menyebabkan seseorang terlilit hutang yang besar menimbulkan rasa takut tersendiri bagi sebagian orang untuk menggunakannya. Apalagi banyak pernyataan atau anggapan buruk mengenai penggunaan credit card yang tidak semuanya benar.
Beberapa anggapan yang kurang tepat sering kali muncul ditengah masyarakat yang sering kali menimbulkan kebimbangan ketika ingin beralih menggunakan kartu kredit. Berikut ini anggapan-anggapan salah dari sebagian orang di antaranya yaitu:
Menggunakan credit card itu adalah suatu hal yang menakutkan.
Sebelum anda mempercayai anggapan seperti ini, sebaiknya anda mengetahui tujuan dari terciptanya kartu tersebut. Tujuan pembuatannya bukanlah untuk menumpuk tagihan hutang. Tapi, untuk membantu seseorang ketika harus membayar sesuatu dengan kata lain kartu ini diciptakan sebagai alat bantu pembayaran.
Akan lebih boros dari penggunaan uang tunai
Justru akan lebih boros menggunakan uang tunai karena biasanya kembalian sebesar RP. 25 atau Rp. 50 tidak anda dapatkan saat berbelanja. Jika anda berbelanja sebanyak 200 kali setiap bulan tinggal dikalikan saja. Jadi, sebenarnya menggunakan credit card akan lebih hemat karena transaksi yang anda lakukan akan lebih detail.
Adapun anggapan lain yaitu jika kartu kredit identik dengan penyebab seseorang terlilit hutang. Anggapan tersebut bukanlah suatu anggapan yang benar karena fasilitas penundaan pembayaran yang diberikan bukan berarti harus dimanfaatkan untuk segala kebutuhan. Lilitan hutang yang menjerat bukan salah credit card anda tapi timbul dari kesalahan anda sendiri seperti misalnya:
Menggunakan fasilitas dari credit card untuk semua pembelian.
Tidak ada keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan.
Melakukan transaksi sampai melebihi batas limit.
Ada juga beberapa anggapan lain yang salah berkaitan tentang penggunaan kartu kredit. Selain harus melakukan kontrol pengeluaran yang tepat, anda juga harus menghindari beberapa tindakan yang tidak benar di antaranya seperti dengan meninggalkan credit card di rumah, memotong kartu untuk menghindari hutang, lebih memilih membayar minimal tagihan, serta menggunakannya untuk dijadikan modal merintis usaha.
Beberapa anggapan yang kurang tepat sering kali muncul ditengah masyarakat yang sering kali menimbulkan kebimbangan ketika ingin beralih menggunakan kartu kredit. Berikut ini anggapan-anggapan salah dari sebagian orang di antaranya yaitu:
Menggunakan credit card itu adalah suatu hal yang menakutkan.
Sebelum anda mempercayai anggapan seperti ini, sebaiknya anda mengetahui tujuan dari terciptanya kartu tersebut. Tujuan pembuatannya bukanlah untuk menumpuk tagihan hutang. Tapi, untuk membantu seseorang ketika harus membayar sesuatu dengan kata lain kartu ini diciptakan sebagai alat bantu pembayaran.
Akan lebih boros dari penggunaan uang tunai
Justru akan lebih boros menggunakan uang tunai karena biasanya kembalian sebesar RP. 25 atau Rp. 50 tidak anda dapatkan saat berbelanja. Jika anda berbelanja sebanyak 200 kali setiap bulan tinggal dikalikan saja. Jadi, sebenarnya menggunakan credit card akan lebih hemat karena transaksi yang anda lakukan akan lebih detail.
Adapun anggapan lain yaitu jika kartu kredit identik dengan penyebab seseorang terlilit hutang. Anggapan tersebut bukanlah suatu anggapan yang benar karena fasilitas penundaan pembayaran yang diberikan bukan berarti harus dimanfaatkan untuk segala kebutuhan. Lilitan hutang yang menjerat bukan salah credit card anda tapi timbul dari kesalahan anda sendiri seperti misalnya:
Menggunakan fasilitas dari credit card untuk semua pembelian.
Tidak ada keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan.
Melakukan transaksi sampai melebihi batas limit.
Ada juga beberapa anggapan lain yang salah berkaitan tentang penggunaan kartu kredit. Selain harus melakukan kontrol pengeluaran yang tepat, anda juga harus menghindari beberapa tindakan yang tidak benar di antaranya seperti dengan meninggalkan credit card di rumah, memotong kartu untuk menghindari hutang, lebih memilih membayar minimal tagihan, serta menggunakannya untuk dijadikan modal merintis usaha.