Cipto Junaedy memberikan tali kasih berupa uang Rp 100 juta kepada Gugurnya Jupriyanto sebagai relawan dan Yuniawan sebagai wartawan yang menjadi korban bencana Merapi sebagai bentuk CSR-nya. Semula tali kasih akan diberikan dalam bentuk rumah namun setelah mempertimbangkan bahwa relokasi keluarga korban tidaklah mudah, maka tali kasih akhirnya diwujudkan dalam bentuk uang. Hal ini sejalan dengan visinya membantu orang banyak untuk memiliki rumah.Hal ini sekaligus merupakan wujud keberlangsungan program tali kasih “Estafet Kebaikan” yang dicanangkan oleh Bp. Cipto Junaedy pada 2010 lalu. Ketika itu, Bp. Cipto Junaedy juga memberikan tali kasih berupa rumah dan uang senilai rumah kepada 3 keluarga korban penembakan di Cirebon dan Aceh. Mereka adalah dua orang pegawai negeri sipil yang tewas tertembak akibat perampokan gaji guru satu kecamatan di Cirebon dan seorang polisi yang gugur dalam tugas di Aceh. Ketiga almarhum meninggalkan anak-anak yang masih sangat kecil dan bahkan salah satu korban meninggalkan istri yang tengah hamil muda. Link berita selengkapnya dapat diakses di sini
Cipto Junaedy Tali Kasih, Estafet Kebaikan, Bp. Cipto Junaedy menilai, dibutuhkan gerakan moral yang lebih luas untuk berbagi dengan sesama. Beliau menyebutnya sebagai estafet kebahagiaan dari hasil seminar cipto junaedy
Cipto Junaedy Tali Kasih, Estafet Kebaikan, Bp. Cipto Junaedy menilai, dibutuhkan gerakan moral yang lebih luas untuk berbagi dengan sesama. Beliau menyebutnya sebagai estafet kebahagiaan dari hasil seminar cipto junaedy